TELAAH BAHAN AJAR MATA KULIAH
BAHASA INGGRIS UMUM
DI UIN ALAUDDIN MAKASSAR
NAMA BUKU
STANDARD ENGLISH VOCABULARY
AND
X-Y THEORY
BAGIAN I
PENDAHULUAN
Berbagai macam cara telah, sedang dan akan
terus dilakukan oleh berbagai pihak yang perduli terhadap perkembangan
proses belajar mengajar dalam berbagai
disiplin ilmu khususnya dalam bidang kebahasaan dan lebih khusus lagi terhadap
perkembangan pengajaran bahasa Inggris di Indonesia. Sebagian ilmuan
mengarahkan tenaga dan pikirannya pada bagaimana menghadapi anak didik dengan
menyodorkan berbagai metode yang dianggap ampuh mencairkan kebekuan dan
kebuntuan otak anak didik dalam menghadapi materi pembelajaran khususnya bahasa
Inggris. Sebagian lagi sibuk dengan dan menghabiskan waktunya untuk membuat
kerangka dasar bagaimana wujud suatu
bangunan akan nampak kelak, dan sebagian
lagi rela menghabiskan tenaganya untuk menyiapkan bahan baku yang diperlukan
untuk tegaknya suatu bangunan yang sudah matang dalam perencanaan . Hal
ini tentu saja harus disyukuri karena tuhan
telah mempertemukan empat unsur utama yang memungkinkan hal tersebut
terjadi yaitu:
1. Kemauan
/kehendak
2. Kemampuan
3. Kesempatan
4. Restu
/ Reda Allah SWT
Namun
demikian tentu saja pernyataan penulis
ini bukanlah lembaran terakhir dari apa yang telah terjadi terkait dengan pembelajaran
secara umum dan pembelajaran bahasa Inggris secara khusus.
Secara mendasar semua yang telah terjadi,
sedang berproses dan yang sedang dalam perencanaan seyogyanya dilakukan secara
sadar, terencana, terarah dan bertanggung jawab sehingga mudah mudahan saja
setiap langkah yang kita ayunkan, setiap nafas yang kita hembuskan, setiap
huruf yang kita tuliskan dan setiap kata yang kita ucapkan dapat bernilai
ibadah disisiNya . Amin
Pada
dasarnya semua buku ajar asal isinya tidak salah, baik. Tinggal bagaimana para
pengajar atau instruktur memilih yang
sesuai dengan kebutuhan bersama dengan mahasiswa atau pelajar. Sama
halnya bahan makanan. Betapapun enaknya beras ketan tentu tidak akan cocok
kalau dipakai untuk membuat es buah atau rujak .Begitu pula betapapun enaknya
pepaya matang yang baru dipetik dari pohonnya tidak akan cocok kalau dijadikan
soto, dst.
Penulis paparkan ini untuk mencegah fanatisme
dalam pemilihan buku ajar tertentu karena walaupun buku itu disebut sebagai
lautan ilmu, tetapi untuk mendapatkan ilmu masih memerlukan ketrampilan menimba
ilmu dan bagian ini adalah hal yang sangat hakiki atau fundamental. Semua buku
adalah sumber ilmu sama halnya semua lautan mengandung ikan, tetapi bagi orang
yang tidak faham bagaimana memanah atau
menjala ikan, maka lautan yang penuh ikan tidak akan berarti apa-apa baginya. Begitu pula betapapun bagus
dan banyaknya ilmu dalam sebuah buku, tidak akan memberi manfaat seperti yang
diharapkan kalau instrukturnya tidak memandu dan mengarahkan anak-anaknya
dengan baik. Bagi penulis peran guru harus dimaksimalkan dan seorang instruktur
harus memahami hal itu. Salah satu guru yang baik adalah pengalaman dan tugas
seorang guru harus sampai pada bagaimana memberi pengalaman kepada anak
didiknya agar guru tersebut dapat menciptakan banyak guru- guru baru yaitu
pengalaman baru bagi siswanya.
Tibalah waktunya penulis mengarahkan
perhatiannya pada telaah buku yang berjudul Standard English Vocabulary dan X –
Y Theory yang ditulis oleh penulis
sendiri.
Buku
ini merupakan buku referensi tetapi banyak digunakan secara klasikal dibeberapa
perguruan tinggi di Makassar seperti UNISMUH ( Universitas Muhammadiyah)
Makassar, UNHAS ( Universitas Hasanuddin) Makassar, STMIK ( Sekolah
Tingngi Manajemen Informatika dan
Komputer) Handayani Makassar dsb.
Buku ini banyak digunakan dalam pengajaran
bahasa Inggris secara umum karena buku ini didisain secara terbuka tanpa ikatan
pada pendekatan dan tehknik khusus. Buku ini hanya memberikan dua penekanan
yaitu penguasaan kosa kata dan penguasaan dasar-dasar pembentukan kalimat sederhana dalam bahasa
Inggris.
Penulis
berpendapat bahwa ada dua hal yang wajib seorang kuasai yaitu :
1. Aturan atau tata bahasa
2. Perbendaharaan
(kosa kata)
Penulis
akan memaparkan beberapa hal yang terkait dengan buku ini pada bagian
selanjutnya yaitu pada bagian kedua yang
akan segera muncul dihadapan anda sebagai berikut.
BAGIAN II
TINJAUAN EMPIRIS
Berdasarkan
analisis kesalahan yang pernah penulis lakukan ada beberapa hal yang sangat
fundamental yang harus seorang
instruktur bahasa inggris di Indonesia fahami :
1. Kondisi fisik dan mental mahasiswa atau bahkan
pelajar SMA umumnya sudah memiliki warna terkait dengan pengalaman yang telah
dilaluinya dalam banyak hal, termasuk dalam hal kebahasaan. Dalam pandangan
penulis , merubah atau menggeser kebiasaan lama jauh lebih susah dari pada
membentuk kebiasaan baru.
2. Bahasa
Inggris di Indonesia adalah bahasa super asing . Penulis mengatakan hal ini
karena struktur bahasa Inggris sangat berbeda dengan struktur bahasa Indonesia
( asing secara struktural) . Pengucapan bahasa inggris sangat berbeda dengan
pengucapan bahasa Indonesia (asing secara phonology), bahasa Inggris mempunyai
fungsi –fungsi tertentu yang berbeda dengan bahasa Indonesia ( asing secara
cultural)
3. Penggunaan
bahasa Inggris di Indonesia masih sangat terbatas, artinya peran lingkungan
belum berpengaruh terhadap pengembangan potensi kebahasaan (bahasa Inggris)
4. Budaya
atau cara menggunakan bahasa indonesia oleh orang Indonesia sering mempengaruhi
pemahaman mereka dalam menggunakan bahasa inggris seperti:
Apa
anda lapar ? disamakan dengan apakah anda lapar ? sehingga
banyak diantara mahasiswa atau pelajar yang mengatakan what you hungry ?
( yang benarnya Are you hungry ?)
5. Banyak
mahasiswa yang tidak mampu membedakan
antara TO BE dan TO DO contohnya sering penulis dapati mahasiswa
yang mengatakan where is you live ? ( yang benar where do you live ?). Hal ini sangat sederhana
karena sejak di SMP mereka sudah diajarkan, tetapi kenyataannya sampai mereka
di perguruan tinggi, mereka masih saja melakukan kesalahan ketika menggunakan pola tersebut.
Begitu pula hal-hal lain yang semestinya mereka sudah
fahami tetapi ternyata belum.
Hal-hal seperti yang tersebut diatas
telah memberikan ilham pada penulis untuk merancang Sebuah buku sederhana yang
berjudul Standard English Vocabulary and X-Y Theory .
BAGIAN III
TINJAUAN FILOSOFIS
Secara filosofis, buku ini berangkat
dari prinsip dasar pengenalan bahasa secara umum yaitu penguasaan kosa
kata yang sangat prinsip seperti kata
benda dengan berbagai kategori yang selama ini dipandang sebagai hal biasa
dalam ketidak biasaannya. Artinya sudah biasa tidak digubris dan ketidak
biasaan tersebut sudah menjadi kebiasaan padahal hal ini sangat penting untuk
diketahui oleh setial mereka yang hendak mengasai bahasa inggris. Dalam bahasa
Inggris khususnya dan dalam bahasa apa
saja umumnya, penulis yakin bahwa
pengenalan kata benda dengan segala
variasinya sangat membantu seseorang untuk memahami dasar-dasar pembentukan
kalimat. Begitu pula pengenalan kata kerja dan kata sifat serta kata keterangan
sebelum kita melangkah pada tahapan penyusunan kalimat. Analoginya ialah bahwa
sebelum anak diajar menyusun pakaian dilemari mereka harus dibuat faham dulu
yang mana disebut celana (celana panjang, celana pendek, celana dalam ) , baju
(baju kemeja, baju kaos, baju dalam ), rok, sarung dan lain-lain. Kalau sebelum
mereka mengenal semua itu dengan baik maka yakinlah akan ada celana tersimpan
di sarung . Begitu pula pengajaran bahasa inggris , mereka harus faham betul
unsur-unsur kalimat sebelum mereka
menyusunnya. Tentu saja hal ini tidak terbatas didalam ruangan, boleh dimana
saja di – bandara, di hotel atau ditempat lain yang memungkinkan mereka faham
semua itu.Argumen ini turut memberikan pemikiran bagi penulis untuk mendisain
sebuah buku yang sangat memperhatikan dasar-dasar tersebut.
BAGIAN IV
UNTUK SIAPA BUKU INI ?
Buku ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan
belajar siapa saja karena dari pelajar tingkat dasar sampai mahasiswa senior.
Buku ini diibaratkan sebagai susu formula umum yang dapat dikomsumsi oleh siapa
saja. Yang membedakan bukan pantas atau tidak , boleh atau tidak , tetapi
berapa yang dapat diminum oleh siapa dari galon yang penuh susu tersebut. Kalau
orangnya kuat minum mungkin sekali atau dua kali minum habis sudah susunya.
Tetapi kalau anak –anak mungkin harus minun berkali-kali baru susunya habis.
Beginilah analogi yang penulis dapat sampaikan .
Kalau yang belajar adalah anak-anak SMP
maka porsi yang diberikan tidak harus sama dengan pelajar SMA dan seterusnya .
Penulis mengatakan tidak harus sama karena pada kenyataanya ada anak SMP
minumnya lebih kuat dari anak SMA bahkan mahasiswa sekalipun.
Dalam hal ini instruktur harus membatasi porsi yang disiapkan diatas
meja dengan catatan bahwa siapapun yang
ingin tambah dipersilahkan karena persiapan susunya sangat banyak dan tidak
akan habis walau mereka minum sepuas-puasnya setiap waktu.Tentu saja hal ini
dilakukan karena instruktur perlu tahu
seberapa bagus pertumbuhan anak – anak dibawah asuhannya.
Kalau ada anak yang
susah makan atau selalu muntah-muntah itu artinya terjadi kelainan pada
diri anak tersebut . Perlu ada pengobatan khusus (treatmnet)
Seorang
instruktur tidak harus tunduk sepenuhnya pada buku Kalau isi bukunya dapat
memenuhi kebutuhan pembelajaran dan semuanya cocok maka para instruktur
dipersilahkan untuk memakai semuanya, tetapi kalau tidak sedang diperlukan,
maka instruktur harus mencari menu lain yang cocok .
BAGIAN V
DESAIN PRINSIP
Buku in
didesain untuk mengantar para pelajar dan mahasiswa kearah kemampuan
berkomunikasi secara aktif dan meyakinkan. Dengan penyajian kosa kata yang
jumlahnya cukup besar, ditambah conto-contoh sederhana tetntang bagaimana
menggunakan kata-kata tersebut sesuai dengan fungsi dan bentuknya yang
berbeda-beda, diharapkan para pelajar dan mahasiswa akan mampu sedikit demi
sedikit memahami bagaimana bahasa Inggris itu digunakan .
Pemakai /instruktur yang meggunakan buku
ini diharapkan untuk menciptakan
hubungan simetrik ( symmetrical relationship) antara instruktur dengan pelajar
sebagaimana hubungan antara teman dengan teman, sahabat dengan sahabat, teman belajar dengan
teman belajar dan tidak meluluh menggunakan pola hubungan seperti konduktor
dengan anggota orkestra, dokter
dengan pasient atau pelatih dengan
pemain. Sangat dianjurkan pelajar melalui media buku ini dipandang sebagai prosesor (processor), pemeran ( performer),
penginisiatif (initiator) dan pencari jalan keluar ( problem solver) sehingga
para pelajar merasa bebas merencanakan apa saja yang ingin direncanakan asal
yang baik dan berhubungan dengan pengembangan
potensi kebahasaan mereka. Dengan menggunakan buku ini insya Allah wawasan dan kawasan keilmuan para
pelajar dan mahasiswa akan berkembang.
BAGIAN VI
PEMILIHAN MATERI DAN FOKUS
Buku ini memuat kosa kata yang intinya adalah apa dan bagaimana . Apa
memuat beraneka ragam kosa kata yang sederhana tetapi agak berbeda dengan kosa
kata pada buku sejenis. Selain kata dasar yang banyak disajikan dalam buku ini,
kata-kata turunan juga banyak mewarnai perwajahan buku yang kecil ini. Kesulitan
yang sering tergambar dari banyaknya kesalahan dalam pembuatan kalimat dalam
bahsa Inggris yang dalam jumlah besar mencakup pemilihan bentuk kata dan juga
pembentukan kata sesuai dengan fungsinya dicoba dijawab melalui pemaparan
tekhnik dan cara pembentukan kata sesuai
dengan bentuk dan fungsi yang diperlukan. Hal ini diharapkan akan memudahkan
para pelajar dan mahasiswa untuk membiasakan diri mereka memperkaya hasanah
pengenalan mereka terhadap perbendaharaan kata bahasa Inggris.
Unsur-unsur
dasar kalimat dalam bahasa inggris yang mencakup :
1. Kata
benda (noun) baik kata asli atau kata
jadian
2. Kata
kerja (verb) asli atau jadian
3. Kata
sifat (adjective) asli atau jadian
4. Kata
keterangan (adverb) asli atau jadian
dipaparkan
secara singkat tapi jelas untuk memberikan pemahaman dasar tentang bagaimana
sebenarnya fungsi dan bentuk
masing-masing kata yang ada dalam sebuah kalimat.
Dalam
bahasa Inggris, bentuk gender berbeda dengan bahasa Indonesia yang untuk
mengatakan jantan dan betina pada kuda
sama saja ketika diperuntukkan pada kucing sama-sama jantan atau betina
tetapi dalam bahasa Inggris jantan pada
kuda jantan tidak sama dengan jantan pada kucing jantan ( stallion = kuda
jantan ; tom-cat = kucing jantan) . Jadi
banyak hal yang berbeda dengan bahasa Indonesia yang tidak terduga sebelumnya.
Hal-hal seperti ini juga menjadi bagian yang ikur mewarnai ini buku ini.
Demikian
pula bunyi- bunyi benda dan suara binatang yang pasti berbeda-beda menjadi
bagian tak terpisahkan dalam buku yang sederhana ini.
Tempat
tinggal untuk berbagai kelompok manusia dan hewan juga dipaparkan dengan cara
sederhana diantara bagian-bagian lainnya.
Untuk
melatih lidah para pelajar dalam mengucapkan kata-kata dalam bahasa Inggris,
disiapkan dalam buku ini sarana latihan yang disebut rhyming words atau kata-
kata berirama mirif . Masih banyak yang dapat diperoleh dalam buku ini yang
insya Allah akan bermanfaat jadinya.
BAGIAN VII
MODEL PENYAJIAN
Materi
atau isi buku ini dapat digunakan untuk mengajarkan ketrampilan berbicara
(speaking), listening writing dan
reading . Seperti penulis katakan dalam kata pengantar bahwa buku itu
adalah alat yang dapat didesain sesuai keadaan dan kebutuhan manusia. Sebagai
contoh ; kalau seorang instruktur hendak menggunakan buku ini sebagai bahan speaking tentu saja sangat mudah karena
cukup mengambil saja salah satu kata didalamnya lalu kita diskusikan dar sudut
pandang yang berbeda-beda. Kalau kita mengambil kata discover, maka kita
dapat diskusikan dengan dengan menuntun para siswa untuk bertanya seperti “apa
yang ditemukan siapa” dan “siapa yang menemukan apa”, “kapan siapa menemukan
apa ? “ dan seterusnya maka insya Allah diskusi akan jalan dan sekaligus berari
instruktur telah mengajarkan speaking dengan menggunakan buku ini . kalau
seorang instruktur hendak mengajarkan ketrampilan
menulis dengan menggunakan buku ini, caranya antara lain ialah dengan
mengembangkan sebuah kata atau lebih sesuai dengan kesepakatan, lalu diarahkan
pada penggunaan konstituen kata tersebut .Lakukan brainstorming untuk menemukan
sejumlah kata yang terkait dengan kata dasar tersebut . kembangkan dengan
mengajukan pertanyaan infortmasi seperti : siapa, apa, kapan, dimana, mengapa,
berapa lama dst. Jawab pertanyaan tersebut dan hasilnya akan Ok. Kalau hendak
menggunakan buku ini sebagai bahan dasar pengajaran mendengarkan juga bisa dengan cara meminta sebagian dari mereka
membaca apa yang telah mereka tulis dan yang lainnya harus mendengarkan dan
mencatat inti dari apa yang dibaca tersebut .
BAGIAN VIII
KESIMPULAN DAN PENUTUP
A
Kesimpulan
Sebagai
kesimpulan, penulis ingin menyampaikan beberapa hal sebagai berikut :
1. Buku
apapun bentuknya sepanjang isinya adalah sesuatu yang baik dan sesuai dengan
kebutuhan insya Allah akan bermanfaat ditangan orang-orang yang sadar akan
pentingnya ilmu pengetahuan
2. Buku
seyogyanya tidak membelenggu seseorang dalam berkreasi sesuai potensi yang
Tuhan berikan pada dirinya
3. Kebenaran
pendapat manusia sangat relatif, hari ini bisa benar besok belum tentu.
4. Buku
tidak akan berarti apa-apa kalau yang menggunakannya tidak memahami cara
menggunakan buku tersebut, tetapi penulis sangat yakin bahwa siapapun yang
punya dasar bahasa Inggris walau sedikit pasti bisa menggunakan buku ini dengan
baik insya Allah
5. Semoga
buku yang penulis terbitkan memberi manfaat kepada sebanyak-banyaknya pribadi
dan kelompok . Amin
B
Penutup
Tak ada gading yang tak retak merupakan
ungkapan yang cocok untuk menyatakan bahwa tidak ada karya manusia yang
sempurna, namun ketidak sempurnaan tersebut tidak perlu dijadikan alasan untuk
bersikap statis dan apatis dalam dalam melangkah dan terus melangkah menuju
titik pengharapan yang lebih berharga . Penulis tidak dapat berbuat banyak
untuk memenuhi harapan banyak orang. Penulis hanya ingin menyampaikan terima
kasih atas kesempatan yang sangat berharga ini untuk melatih diri saya menyampaikan
ide dan pikiran sesuai kemampuan yang ada pada saya.
WASSALAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar